Home » , » Panggil PLN & Telkom, Bupati Minta Jaminan Kelancaran UNBK SMP

Panggil PLN & Telkom, Bupati Minta Jaminan Kelancaran UNBK SMP

infoblora.id on 12 Apr 2017 | 17.46

Mempersiapkan kelancaran UNBK SMP tahun 2017, Bupati gelar rapat terbatas dengan PLN dan Telkom. (foto: dok-ib)
BLORA. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2017 tingkat SMP/MTs sederajat tidak lama lagi akan dilaksanakan tanggal 2,3,4 dan 8 Mei mendatang. Sebagai bentuk persiapan agar selama pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan teknis, Bupati Blora Djoko Nugroho pada hari Rabu (12/4/2017) menggelar rapat koordinasi kesiapan UNBK SMP.

Dalam rapat tersebut, Bupati mengundang PLN Blora, PLN Cepu, dan Telkom. Bupati yang didampingi Sekda Drs. Bondan Sukarno MM dan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Blora Drs. Ahmad Wardoyo M.Pd meminta kepastian tentang jaminan kelancaran jaringan internet serta ketersediaan listrik yang mencukupi.

“Saya ingin selama UNBK nanti bisa berjalan lancar. Jangan sampai ada gangguan pemadaman listrik dari PLN atau leletnya jaringan internet. Sehingga kami undang PLN dan Telkom untuk memberikan jaminan tentang ini,” tegas Djoko Nugroho dalam rapat yang digelar di ruang rapat Bupati itu.

Menurut Bupati Djoko Nugroho, jaminan kelancaran internet dan listrik perlu dilakukan karena jumlah SMP/MTs sederajat di Kabupaten Blora banyak. Letaknya tersebar di perkotaan hingga pelosok desa dimana untuk menjangkaunya perlu lewat hutan. Berbeda dengan SMA/SMK yang cenderung masih dekat dengan pusat kota/kecamatan.

PLN dan Telkom menjamin selama UNBK SMP nanti tidak akan ada gangguan
perbaikan jaringan listrik serta internet. (foto: dok-infoblora)
“Biasanya PLN sering melakukan pemadaman listrik karena kepentingan perbaikan jaringan dengan rabas-rabas pemotongan pohon dekat jaringan kabel. Saya minta selama UNBK jangan ada perbaikan jaringan dahulu. Begitu juga dengan Telkom, jangan sampai saat UNBK jaringan internetnya lelet. Jika hal itu terjadi 5 menit saja, saya yakin mental anak-anak akan jatuh. Semangatnya akan kendor dalam mengerjakan soal,” lanjut Bupati.

Mendengar keluhan Bupati, M Mulki Maulana perwakilan PLN Blora menyatakan bahwa pihaknya siap dan menjamin tidak akan ada pemadaman listrik bergilir pada saat pelaksanaan UNBK berlangsung. Ia juga akan menempatkan petugas PLN di masing-masing kecamatan agar bisa segera tertangani jika ada kerusakan jaringan diluar dugaan. Misal ada gangguan cuaca atau pohon roboh dan lainnya.

“Kami pastikan, selama UNBK nanti tidak akan ada perbaikan jaringan atau pemadaman bergilir di sekolah-sekolah. Kami akan tempatkan petugas untuk standby di wilayah yang rawan gangguan listrik. Untuk antisipasi, kami harap sekolah bisa menyediakan genset cadangan. Takutnya ada kerusakan jaringan diluar prediksi kita,” ujarnya.

Untuk diketahui, pelayanan listrik di Kabupaten Blora terbagi menjadi dua wilayah kerja PLN yakni PLN Unit Pelayanan Jaringan Blora dan PLN Unit Pelayanan Jaringan Cepu. Wilayah yang sering mengalami pemadaman karena gangguan jaringan ada di Blora Selatan dibawah PLN Unit Pelayanan Jaringan Cepu. “PLN Blora dan PLN Cepu siap dan menjamin pelaksanaan UNBK nanti bisa berjalan dengan baik,” ucap M Mulki Maulana.

Mendengar itu, Bupati langsung memerintahkan kepada Kadisdik untuk membuat peta kerawanan sekolah agar bisa diberikan kepada PLN. Sehingga PLN bisa memberikan perhatian khusus kepada SMP/MTs yang potensi gangguan listriknya lebih besar. Selain itu ia juga meminta agar Satpol PP berpatroli di wilayah rawan gangguan listrik, mengantisipasi agar tidak ada warga yang menebang pohon.

Sementara itu, perwakilan Telkom Blora Agus Jatmiko menerangkan bahwa untuk jaringan internet yang ada dibawah kendali Telkom adalah jaringan fisik, bisa menggunakan fasilitas kabel telkom atau fiber optik. “Fiber optik kita sudah sampai Doplang, Kedungtuban dan Todanan. Walaupun belum semua wilayah Kabupaten terjangkau fiber optik, kita upayakan tahun 2017 ini terbangun semua,” jelas Agus Jatmiko.

Terkait untuk UNBK, dirinya memastikan jaringan internetnya akan mencukupi. Pasalnya internet hanya dibutuhkan online selama 30 menit untuk mendownload soal saja. Selebihnya siswa mengerjakan soal secara offline.

“Saya sempat senam jantung jika selama 4 hari UNBK membutuhkan jaringan internet yang cepat. Namun ternyata yang butuh internet hanya pada saat mendownload soalnya saja. Kurang lebih 30 menit awal. Selebihnya dikerjakan di komputer secara offline. Sehingga kami siap melayani,” lanjut Agus.

Khusus untuk daerah pelosok seperti SMP 3 Doplang yang ada di Desa Bangkleyan, ia mengaku memang belum ada jaringan telkom kesana. Namun disana sekolah sudah bisa UNBK secara mandiri setelah melaksanakan simulasi beberapa waktu lalu dengan memanfaatkan signal Telkomsel.

Untuk diketahui, jumlah SMP/MTs se Kabupaten Blora ada sebanyak 135 sekolah dengan rincian 80 sekolah negeri dan 55 sekolah swasta. Pada tahun 2017 ini ada siswa kelas IX sebanyak 13.309 yang akan mengikuti UNBK awal Mei mendatang. (ip-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved