AKP Sumaidi memberikan penyuluhan tentang potensi gangguan keamanan, kriminalitas dan penyakit masyarakat di tengah para PSK di Kecamatan Cepu. (foto: dok-resbla) |
Mereka tampak antusias mengikuti arahan
dari petugas Kepolisian selama penyuluhan berlangsung. Beberapa
diantaranya terjadi dialog tanya jawab dengan petugas mengenai
potensi gangguan keamanan dan bahaya peredaran miras serta narkoba di
kawasan lokalisasi.
Penyuluhan kepada warga penghuni kedua
lokalisasi tersebut dipimpin oleh Kasat Binmas Polres Blora AKP
Sumaidi, dengan dihadiri oleh Camat Cepu Djoko Sulistiyono, dan
Kapolsek Cepu yang diwakili Kanit Binmas Iptu Sujiyarno, dan Satpol PP Kecamatan Cepu.
AKP Sumaidi, dalam arahannya mengajak
masyarakat yang berada di sekitar daerah Sumberagung dan Nglebok,
khususnya para PSK penghuni lokalisasi tersebut untuk berperan aktif
dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Keamanan yang dimaksud bukan hanya ancaman tentang adanya gangguan
Kamtibmas yang bersumber dari luar daerah, melainkan juga sering
terjadi diakibatkan oleh warga setempat itu sendiri.
“Saya meminta agar para PSK tersebut
untuk memilih pekerjaan yang lebih pantas dan layak sehingga tidak
menimbulkan stigma negative di tengah masyarakat,” ujar AKP Sumaidi
kepada awak media.
Bukan hanya itu saja, ia juga
memberikan bimbingan rohani agar mereka bisa lebih meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME, supaya mendapatkan
kehidupan yang lebih baik kedepan.
“Dengan kegiatan rutin binluh ini,
diharapkan akan mampu menumbuhkan rasa kebersamaan dan rasa tanggung
jawab atas keamanan dan ketertiban daerah tempat tinggal
masing-masing, serta dapat memberikan energi positif kepada para PSK
untuk mencari pekerjaan yang lebih pantas dan layak,” imbuh Kasat
Binmas.
Kepada Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), ia berharap kedepan
tidak hanya melakukan pendataan PSK saja. Melainkan juga melakukan
pencegahan agar keberadaan PSK di Kecamatan Cepu tidak semakin meluas
dan bertambah.
Ia juga mengajak dinas terkait baik
dari Dinsos P3A maupun Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk
bersama-sama memberikan penyuluhan dan pelatihan keterampilan kepada
para PSK tersebut supaya dikemudian hari mereka dapat berhenti
bekerja sebagai penjaja seks dan lebih bisa berwira usaha yang lebih
layak.
“Masalah ini merupakan tanggungjawab
bersama, mari kita sebagai pelayan masyarakat untuk lebih
memperhatikan permasalahan ini. Supaya mereka dapat berhenti bekerja
sebagai PSK dan lebih bisa berwira usaha yang lebih layak untuk
mendapat rejeki. Mereka kebanyakan bekerja seperti itu akibat
permasalahan ekonomi, oleh karena itu mari semua bukan hanya kita
beri penyuluhan akan tetapi kita beri pelatihan kerja untyuk bekal
dirinya dimasa yang akan datang,” pungkas AKP Sumaidi.
(ip-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar