Sapi PO Blora sebanyak 79.432 ekor ditarget bunting melalui Upsus Siwab. (foto: dok-ib) |
Berkenaan dengan hal itu, Kabupaten
Blora yang dikenal sebagai daerah penghasil sapi terbesar di Provinsi
Jawa Tengah dapat jatah untuk ikut melaksanakan program Upsus Siwab
dengan target sebanyak 79.432 sapi wajib bunting mulai bulan Maret
kemarin.
Adapun proses buntingnya menurut Kepala
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora Ir. Wahyu Agustini SE,
M.Si dilaksanakan dengan sistem kawin suntik atau inseminasi buatan
(IB).
“Melalui program Upsus Siwab,
pemerintah menggratiskan biaya kawin suntik atau inseminasi buatan
(IB) satu hingga dua kali. Pemerintah pun menyediakan semen beku sapi
yang dibagikan ke daerah-daerah untuk melaksanakan Upsus Siwab,”
kata Wahyu Agustini, ketika ditemui Jumat (7/4/2017) di Setda Blora.
Menurutnya, sapi-sapi di Blora mendapat
pelayanan kawin suntik gratis satu hingga dua kali. Diketahui bersama
jumlah populasi sapi di Blora mencapai 222.718 ekor dan merupakan
tertinggi di Jateng. Sebagian besar sapi-sapi tersebut berjenis
peranakan ongole (PO). Sapi PO memiliki keunggulan dibanding sapi
jenis lainnya, di antaranya tetap birahi atau bisa bunting meski
dalam keadaan menyusui dan dalam kondisi kering sekalipun tetap bisa
bunting.
Wahyu Agustini, yang juga mantan kepala
Badan Lingkungan Hidup (BLH) optimistis bahwa kuota sebanyak 79.432
ekor sapi indukan wajib bunting untuk Blora akan terpenuhi. Apalagi,
selama ini jumlah sapi indukan yang mendapatkan inseminasi buatan di
Blora rata-rata 80 ribu hingga 90 ribu ekor per tahun. Menurut
rencana, Upsus Siwab dilaksanakan hingga Desember mendatang.
Hanya saja karena kuota Upsus Siwab
untuk Blora terbatas, pelayanan IB gratis akan otomatis selesai saat
kuota tersebut terpenuhi. Para pemilik sapi di Blora diperkirakan
akan antusias mengikuti program Upsus Siwab ini.
“Namun bisa saja kuota untuk Blora
ditambah dengan mengalihkan kuota kabupaten lain yang Upsus Siwabnya
tidak memenuhi target,’’tandasnya.
Lebih lanjut Wahyu Agustini menyatakan,
dalam rangka pelaksanakan program Upsus Siwab, pihaknya telah
mengerahkan seluruh personel peternakan ke desa-desa. Mereka
melakukan pendataan sekaligus pemeriksaan sapi-sapi yang dipelihara
warga.
Dalam pendataan dan pemeriksaan itulah
akan diketahui kondisi sapi yang memenuhi kriteria mendapatkan
pelayanan kawin suntik gratis. Kawin suntik gratis diberikan kepada
sapi indukan yang tidak mengalami gangguan reproduksi.
“Hingga akhir Maret kemarin
berdasarkan laporan yang masuk sudah ada 10 ribu lebih sapi yang
telah mendapatkan layanan kawin suntik atau IB. Tim kami terus
berkeliling ke desa-desa, bahkan sampai malam hari untuk melaksanakan
Upsus Siwab ini. Biasanya proses kawin suntik dilakukan pagi hari
atau sore hari,” pungkasnya. (ip-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar