Taman Seribu Lampu Kecamatan Cepu yang dipenuhi PKL akan dikembalikan sebagai Taman Terbuka Hijau oleh Pemkab Blora. (foto: dok-ib) |
Di hadapan wakil rakyat, mereka
menyampaikan penolakan relokasi untuk pindah ke Taman Blora Bilingual
School (BBS) yang terletak sekitar 175 meter ke araj barat dari TSL.
Pasalnya para PKL beranggapan relokasi itu terkesan dipaksakan untuk
kepentingan rehabilitasi TSL.
“Tempat relokasi di Taman BBS
letaknya jauh dari TSL. Kalau warga nongkrongnya di TSL, apa mungkin
mereka mau jalan kaki 175 meter ke BBS untuk berkuliner,” kata Ari,
salah satu PKL yang ikut ke gedung DPRD Blora.
Mereka berharap, pemerintah sebelum
merelokasi PKL hendaknya menyiapkan atau membangun dahulu tempat
pemindahan yang layak dan tertata. Pasalnya lahan Taman BBS di depan
Hotel Mega Bintang itu dinilai masih belum layak.
Pihaknya berharap PKL bisa dilibatkan
dalam perencanaan pembangunan atau rehab TSL karena mereka ingin
setelah rehab selesai, PKL bisa kembali berjualan di TSL.
Kepala Bidang Kelistrikan dan
Pertamanan, Dinas Perumahan Permukiman dan Perhubungan
(Dinrumkimhub), Langgeng Warsito yang ikut hadir dalam audiensi di
DPRD mengatakan bahwa tahun 2018 ini Pemkab telah menganggarkan
kegiatan rehab TSL mulai dari Tugu Arjuna Wiwaha ke barat sampai Air
Mancur Simpang 7.
“Sedangkan tahun 2019 nanti rehab TSL
akan dilanjutkan mulai dari barat Air Mancur Simpang 7 sampai ke
barat atau sampai selesai depan RSU. Di tahun 2019 pula akan
dilakukan pembangunan Taman BBS untuk para PKL,” terang Langgeng.
Menurut Langgeng, TSL akan dikembalikan
sebagai Taman Terbuka Hijau sehingga tidak boleh ada lagi PKL yang
berjualan disana. PKL akan ditempatkan di Taman BBS yang ada di dekat
Kantor Lurah Balun.
Mendengar keluhan para PKL itu, Wakil
Ketua DPRD H Abdullah Aminudin meminta agar Pemerintah dalam hal ini
kalangan eksekutif melalui dinas terkait bisa duduk bersama membahas
rencana rehab taman agar bisa disepakati kedua belah pihak dengan
baik.
“Tujuan Pemkab merehab taman pasti
ingin Cepu bisa tertata dengan baik dan indah. Begitu juga para PKL
pasti ingin Cepu semakin rapi dan ramai pengunjung, sehingga harus
ditata. Keduanya harus rembugan bersama,” ucap Aminudin. (res-ib)
0 komentar:
Posting Komentar