InfoBlora.id - Luapan air Bengawan Solo mulai masuki permukiman warga. Puluhan rumah dan jalan di tiga kecamatan terendam banjir dengan ketinggian bervariasi. Pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora tren air Bengawan Solo masih naik.
TRC BPBD Blora Agung Tri mengungkapkan, luapan air Bengawan Solo
memasuki permukiman sekitar pukul 10 pagi kemarin (10/3). Hal itu disebabkan hujan
lebat durasi lama di wilayah hulu. Pantauan debit air di pos pantau Kradenan dan Cepu ketinggian air berstatus siaga kuning.
"Saat ini tren naik, menyebabkan luapan dari bengawan dan
anak sungai bengawan solo," ujarnya kemarin (10/3).
Tri
memaparkan, banjir sudah masuk di beberapa permukiman dan jalan lingkungan
desa/kelurahan di Kradenan, Kedungtuban, dan Cepu. Hingga pukul 14.55 WIB kemarin
tercatat sekitar 20 rumah warga terendam dengan ketinggian 20 hingga 40 cm.
"Ketinggiannya
bervariasi, banjir juga sudah masuk ke persawahan seperti di Nglanjuk Kecamatan
Cepu," ungkapnya.
Tim TRC hingga petang kemarin (10/3) masih melakukan pemantaun
di seluruh aliran anak sungai Bengawan Solo. Sementara untuk kebutuhan alat
evakuasi telah disiapkan, jika ada yang membutuhkan evakuasi pihaknya siap
melakukan.
"Kami siap melakukan evakuasi jika dibutuhkan, hingga saat
ini tren TMA Bengawan Solo masih naik," katanya.
Kades
Jimbung Kecamatan Kedungtuban Pasrah membenarkan jika luapan air Bengawan Solo
sudah masuk ke jalanan dan satu rumah warga tergenang banjir siang kemarin (10/3).
Banjir masih terpantau naik. Belum ada warga yang dievakuasi.
"Air masih terpantau naik di jalan permukiman, kami masih pantau," ucapnya. (Po-78)
0 komentar:
Posting Komentar