InfoBlora.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora lakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa tempat lokalisasi yang tersebar di wilayah Blora, pada Februari lalu. Dalam sidak tersebut, Dinkes temukan lebih dari sepuluh pekerja seks komersial (PSK) positif terinfeksi penyakit human immunodeficiency virus (HIV).
Temuan itu dibuktikan dengan hasil tes voluntary counselling and testing (VCT)
terhadap skrining yang dilakukan di sejumlah lokalisasi yang ada di lima
kecamatan. Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
(P2P) Dinkes Blora Prih Hartanto mengatakan, pihaknya dan tim menyasar
lokalisasi yang berpotensi ramai.
Pada awal Februari lalu, pihaknya mengerahkan tim kesehatan untuk mendatangi dan memaksa para PSK bersedia tes VCT.
’’Hal itu kami lakukan dengan
selarasnya bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Tim kami juga
dikerahkan ke tempat lokalisasi yang masih aktif sampai saat ini. Meliputi
Cepu, Kunduran, Jepon, Todanan, dan Tunjungan,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, jumlah PSK yang diperiksa sebanyak 190 orang. Rinciannya, di Kecamatan Cepu ada sekitar 28 PSK, Kunduran ada 37 PSK, Todanan ada 82 PSK, Jepon ada 15 PSK, dan di Tunjungan ada 28 PSK.
’’Untuk jumlah PSKyang ada di tempat lokalisasi itu
kebanyakan masih sebagian. Sebab, tim dinas kesehatan melakukan pemeriksaan di
jam-jam mereka melayani seperti di siang hari, bahkan sampai malam hari tetap
ada di tempat lokalisasi,” ucap Prih
Dari sekian banyaknya PSK yang diperiksa, diketahui sekitar 10 PSK positif HIV. Sehingga, PSK positif HIV saat itu juga diberikan obat dan rujukan agar segera intensif melakukan pemeriksaan secara berkala.
’’Rata-rata dari 10 PSK positif HIV itu sing ayu dan laris. Hal itu
sudah tidak bisa dihindari, karena mereka cantik otomatis laris, sehingga akan
terus berganti-ganti pelanggan,” tuturnya. (Po-78)
0 komentar:
Posting Komentar