Bertahun-tahun 45 KK warga Dukuh Ngawoh Desa Megeri Kec.Kradenan hidup dalam kegelapan

Ilustrasi suasana Desa ketika malam tanpa adanya jaringan listrik

BLORA. Motto PT PLN (persero) tentang listrik untuk kehidupan yang lebih baik, mungkin tidak berlaku bagi warga Dukuh Ngawoh Desa Megeri, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Pasalnya hampir berpuluh tahun lamanya, di dukuh terpencil yang hanya ditempati sekitar 45 Kepala Keluarga (KK) ini tidak pernah ada jaringan aliran listrik yang masuk. Maka setiap malam kondisi dusun yang sangat dekat dengan perbatasan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ini selalu gelap gulita. Warga hanya menggunakan penerangan seadanya, seperti senthir (lampu minyak) dan penerangan dari accu.

Sri Murniyati (40) warga setempat, mengatakan kondisi gelapnya dusun itu sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa ada upaya dari pemerintah untuk memberi aliran listrik untuk penerangan. Padahal pada tahun 2012 lalu pernah ditinjau oleh petugas DPL (Dinas Petugas Lapangan) PT PLN Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Cepu. Namun saat itu petugas hanya mendata saja seberapa besar kebutuhan teknis supaya warga dusun setempat teraliri listrik.

“Tetapi toh tidak ada kelanjutannya. Bahkan setiap warga sudah membayar kepada DPL sebesar Rp 270 ribu. Namun hingga kini belum teraliri listrik dan peninjauan petugas kala itu tak ada kelanjutannya hingga sekarang,” ungkapnya.

Perempuan setengah baya itu mengaku heran karena beberapa dukuh terpencil di wilayah Kabupaten Ngawi (Jatim) yang sangat tidak mungkin dijangkau kabel listrik namun bisa teraliri. Sedangkan di dusunnya hingga kini tak jelas kapan mulai dialiri listrik meski para warga sudah membayar. “Kami minta kepada PT. PLN Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Cepu untuk bisa segera menindaklanjuti,” pintanya. (rs-infoBlora | Lensa Indonesia)