Home » , , » BBM Naik, Usulan Perbup HET LPG 3 Kg di Blora Direvisi

BBM Naik, Usulan Perbup HET LPG 3 Kg di Blora Direvisi

infoblora.id on 9 Jul 2013 | 07.28

Harga Elpiji 3 kg yang naik turun mendorong Pemkab membuat Perbup HET
BLORA. Draf usulan Peraturan Bupati (Perbup) tentang harga eceran tertinggi (HET) elpiji ukuran 3 kilogram direvisi. Hal itu disebabkan ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Namun, revisi itu tidak menyentuh HET yang diusulkan sebesar Rp 15 ribu per tabung.

''Soal HET nya tetap Rp 15 ribu, hanya redaksinya saja yang disesuaikan,'' ujar Kabag Perekonomian Rudatiningsih kemarin (3/7). Dia mengatakan, perbup itu memang selesai lama, karena harus dikoreksi di Bagian Hukum untuk memastikan redaksi perbup nya sesuai. Selain itu, ada saran dari Pertamina terkait dengan kenaikan harga BBM.

Menurut Rudatiningsih, sambil menunggu perbaikan perbup, Bagian Perekonomian sudah mulai melakukan sosialisasi. Sehingga ketika perbup jadi dan sudah dilaksanakan, masyarakat tidak kaget. ''Secara informal sudah disampaikan ke masyarakat agar tidak terkesan tiba-tiba,'' katanya.

Dalam perbup yang diusulkan itu, katanya, agen atau pengecer yang menjual elpiji ukuran 3 kilogram diatas HET yang ditetapkan pemkab bakal menerima sanksi. Sanksi terberat sampai pada pemecatan atau pemutusan sebagai agen atau pengecer. ''Yang memberi sanksi tetap Pertamina, namun kita bisa melaporkan,'' terangnya.

Dia mengatakan, selain menerapkan perbup, akan dilakukan pengawasan yang ketat di lapangan. Untuk pengawasan, warga juga diminta untuk ikut membantu. Jika nanti setelah perbup dilaksanakan, namun masih ada agen atau pengecer yang menjual di atas harga Rp 15 ribu pertabung, diminta untuk dilaporkan. ''Dicatat nama agen dan alamatnya laporkan pada kami. Nanti akan diteruskan ke Pertamina untuk diberikan sanksi,'' ujar dia.

Perbup itu, kata dia, dimaksudkan untuk menjalin kestabilan harga. Meski dalam kondisi langka, agen atau pengecer tidak bisa memainkan harga seenaknya. Seperti yang dua bulan terakhir ini terjadi, harga elpiji 3 kilogram melambung tinggi karena pasokan telat. Dari harga pasar Rp 13.500 per tabung, melambung menjadi sampai Rp 22 ribu.

Kepala  Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Sugeng Sumarno menambahkan, bahwa sampai saat ini terus dilakukan operasi pasar untuk menekan melambungnya harga akibat telatnya pasokan. Terkait dengan perbup HET yang saat ini sedang diproses, kata Sugeng, juga akan dibuatkan rekomendasi khusus bagi para pengecer. (rs-infoBlora | sumber : http://murianews.com)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved