Pipa jaringan PPGJ yang sebagian disalurkan untuk City Gas |
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT. BPE Blora, Christian Prasetya mengatakan, pihaknya telah mengajukan tambahan gas sebanyak 4 juta kaki kubik (mmscfd). Rencananya gas itu akan dijual kepada perusahaan industri, termasuk mendirikan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG).
Selain itu juga untuk menopang operasional program city gas yang lebih pada proyek sosial dengan nilai profit yang minim.
"Pengajuan itu telah dipenuhi oleh pemerintah pusat," kata Christian.
Menurut dia, jika hanya mengandalkan pengelolaan alokasi gas untuk program city gas bagi warga, pendapatan yang diterima Blora sangat minim. Sebab pendapatan dari pengelolaan city gas itu hanya cukup untuk memenuhi biaya operasionil.
"Dengan demikian sangat minim pula hasil pendapatan yang akan disumbangkan ke PAD Blora. Karena sebagian besar untuk biaya operasionalnya," papar Christian.
Namun, lanjut dia, berbeda lagi jika Blora memperoleh tambahan jatah alokasi gas untuk dikomersialkan. Gas tersebut dapat dijual untuk kebutuhan industri.
"Jadi keuntungan bisa diperoleh dari situ,” tegas pria berkacamata minus ini.
Sekarang ini, pemasangan pipa jaringan gas (jargas) untuk program city gas secara nasional dalam proses pemasangan jaringan ke penerima rumah tangga sasaran (RTS).
Proyek City Gas senilai Rp40 milyar dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu sebagai kompensasi dari pemerintah pusat bagi Kabupaten Blora atas kegiatan ekplorasi dan eksploitasi sumur migas Sumber di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan oleh PT Pertamina Pengambangan Gas Jawa (PPGJ) Unit Cepu.
Pemasangan jaringan pipa itu ditargetkan selesai pada 31 Desember 2013, sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat mulai 2014. Proyek pemasangkan jargas ini dikerjakan oleh PT . Markinah Jakarta, selaku pemenang tender yang dilakukan Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Minyak Bumi dan Gas.
Menurut Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Blora, Setyo Edi, proyek city gas ini akan diperuntukan bagi 4.000 KK yang ada di tujuh desa sekitar Sumur Sumber. Yakni Desa Sumber, Wado, Mojorembun, Kapuan, Kemantren, dan Tanjung.(rs-infoBlora | sumber : ali-suarabanyuurip.com)
0 komentar:
Posting Komentar