KPS merupakan persyaratan pengambilan BLSM. Dimungkinkan pengembalian KPS akan bertambah, karena pembagian BLSM belum selesai. "KPS yang dikembalikan ini karena pemiliknya sudah meninggal dunia dan tidak memiliki ahli waris," kata Kepala Kantor Pos Blora, Purwo Sudarmanto.
Menurut Purwo, pengembalian KPS ini selanjutnya akan dilaporkan ke pusat. Dia menunggu instruksi dari pusat terhadap mekanisme pengembalian ini. APakah nanti KPS itu harus disetor kembali ke pusat atau sebaliknya.
Hanya, kata dia mungkin KPS itu ditarik lagi ke pusat dan akan diberikan penerima BLSM baru dengan rumah tangga sasaran (RTS) yang lain. Namun dia memastikan Kantor Pos tidak akan terlibat.
Sebaliknya tugas Kantor Pos hanya sekedar menerima KPS dan membagikannya sekaligus membagikan BLSM. "Terkait jumlah dan yang menentukan penerimanya kami tidak ikut campur. Tugas kami hanya membagikan," tambahnya.
Hingga kemarin diperkirakan masih ada 1000 lebih RTS yang belum menerima BLSM. Petugas Kantor Pos di lapangan masih terus bergerak untuk pendistribusian. Setelah itu nanti akan persiapan untuk pemberian BLSM tahap kedua yang diperkirakan turun September.
Kantor Pos akan mengevaluasi agar ditemukan cara yang lebih tepat dan cept dalam pembagian BLSM. "Kita selesaikan yang pertama dulu, untuk tahap kdua nanti dipersiapkan lebih matang." tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pendistribusian BLSM di Blora mendapat reaksi dari masyarakat. Sebab indikasinya penyaluran BLSM ini diduga tidak tepat sasaran. Pemkab Blora meminta camat dan para kepala desa membantu kegelisahan warga terhadap dugaan tidak tepat sasaran ini. (rs-infoBlora | sumber : Jawa Pos)
0 komentar:
Posting Komentar