![]() |
Ilustrasi nasib tenaga honorer yang merasa tak diperhatikan dengan gaji yang tak layak (infoBlora) |
"Kami berharap banyak Bupati dan DPRD menganggarkan honorarium yang layak bagi kami dalam Perubahan APBD 2013," kata Waspodo, salah satu anggota pengurus Paguyuban Honorer Blora, kemarin.
Dia beralasan, selama ini honorarium atau gaji pegawai honorer yang rata-rata Rp 500 ribu per bulan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi setelah adanya kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu. Menurutnya semua harga barang naik seiring dengan naiknya BBM.
"Kami juga ikut merasakan dampak tersebut. Karena itu kami memohon kepada Bupati dan DPRD merestui permintaan kami. Yakni honorarium yang layak, kalau bisa sesuai upah minimum Kabupaten Blora," tandasnya.
Waspodo menyadari, kenaikan berapapun honorarium pegawai honorer akan berpengaruh pada kenaikan anggaran. Apalagi jumlah pegawai honorer di Blora tidak sedikit. Hanya saja Waspodo mengemukakan, jika tidak dinaikkan dalam perubahan APBD, diharapkan penyesuaian honorarium dianggarkan dalam APBD 2014.
"Tolong dicek dan dihitung. Honorarium Rp 500 ribu per bulan yang biasanya dibayarkan setelah APBD ditetapkan itu pasti sangat kurang. Apalagi juga kalau sudah memiliki istri dan anak. Paling tidak honorarium kami dinaikkan atau ditambah Rp 150 ribu per bulan itu sudah sangat berarti bagi kami," pungkasnya. (rs-infoBlora | sumber : Suara Merdeka H18-42)
0 komentar:
Posting Komentar