![]() |
KERETA TUA : Beberapa turis mancanegara dari Jepang menikmati wisata kereta tua loko tour di belakang Perhutani KPH Cepu, Blora, minggu (28/7) pagi lalu (foto : Eko-infoBlora) |
Kepala Sarana dan Prasarana KPH Perhutani Cepu, Imam Wigusono Aris, mengatakan, bahwa lokomotif ini siap membawa wisatawan melintas hutan jati di wilayah Kabupaten Blora dengan pemandangan alam yang indah di sepanjang jalur kereta.
"Mayoritas yang menyewa itu wisatawan dari mancanegara. Disamping tamu-tamu dari Perhutani maupun pemerintah daerah," ujar Imam sambil menerangkan kereta itu disewa oleh wisatawan asal Jepang, Minggu (28/7) pagi.
Meski usianya sudah tua, lanjut Imam, perawatan lokomotif selalu rutin dilakukan di Bengkel Traksi. "Bahkan untuk bulan agustus mendatang sudah ada 4 jadwal wisatan yang mau menggunakan loko tour ini. Itu pada tanggal 2, 15, 17, dan tanggal 25 Agustus depan ini," tambah Imam.
Lokomotif berbahan bakar kayu bakar ini difungsikan untuk kegiatan wisata sambil memperkenalkan pelestarian hutan jati. Para wisatawan diperkenalkan mulai dari pembibitan, pemeliharaan, hingga panen. Juga akan dibawa ke hamparan log Jati di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Batokan, serta dapat menyaksikan Industri kayu yang dikelola oleh Kesatuan Bisnis Industri Kayu Jati (KBMIK) Perhutani Cepu.
"Disinilah wisatawan dapat melihat proses pembuatan furniture, pintu-pintu kayu Jati diolah menggunakan mesin-mesin modern," sergah Imam.
Berwisata menggunakan lokomotif tua buatan Berlier Maschinenbau Jerman tahun 1928, para wisatawan serasa dibangkitkan kenangan nostalgia masa lalu. Perjalanan wisata ini secara keseluruhan akan menempuh jarak 25 kilo meter dimulai dari Bengkel Traksi, stasiun awal perjalanan wisata yang terletak dilokasi Kantor KPH Cepu di Kelurahan Ngelo.
Selama perjalan para wisatawan dapat menikmati nuansa alam hutan Jati dengan keunikan lingkungan dan tradisi masyarakat dilokasi hutan Jati (Tectona Grandis L) Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perum Perhutani Cepu, Blora, Jawa Tengah.
"Dari sinilah wisatawan akan berkeliling melintasi hutan Jati diketinggian 25-250 m diatas permukaan laut, dengan suhu udara 22'C- 34'C," imbuh Imam.
Di akhir perjalanan, wisatawan sampai di tempat peristirahatan Gubug Payung, yang terletak di Monumen Hutan Jati Alam BKPH Pasar Sore KPH Cepu atau secara administrasi masuk wilayah Desa Temengeng, Kecamatan Sambong, Blora. Ditempat ini wisatawan dapat melihat pohon tertua yang ditebang pada tahun 1976 yang diperkirakan berumur 132 tahun (pada tahun 2000).
"Serta hiburan tayub khas Blora untuk menghilangkan rasa penat sambil menikmati hidangan makan siang," pungkas Imam. (rs-infoBlora | kontributor : ali-suarabanyuurip.com)
0 komentar:
Posting Komentar