Landasan pacu Bandara Ngloram sepanjang 900 meter ini akan diperpanjang sampai 2200 meter |
Dipastikan anggaran pembebasan tanah itu sepenuhnya ditanggung pemerintah pusat yang dialokasikan pada Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2013 ini.
"Targetnya pembebasan lahan untuk bandara Ngloram tahun ini harus selesai. Jika tidak selesai, anggaran tidak terpakai dan akan kembali," kata Bupati Blora, Djoko Nugroho di sela-sela acara buka puasa bersama dengan para tokoh pemuda, masyarakat, tokoh agama di RM. Tunas Asri Tambakromo, Senin,(5/8/2013) kemarin.
Untuk mempercepat pembebasan lahan, dalam waktu dekat tim pembebasan lahan segera melalukan proses pengukuran tanah yang akan terkena pembebasan."Sehingga luasan tanah yang terkena imbas bisa dipastikan jumlahnya," tegas Bupati asli Cepu ini.
Tim kecil pembebasan lahan tersebut berasal dari Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Tengah. Segala tahapan pembebasan lahan ditargetkan dapat selesai dalam waktu empat bulan. Sehingga pembayaran ganti rugi pembebasan lahan bisa dilakukan akhir tahun.
Sementara itu, Kepala BPN Blora Djati Harsono mengemukakan, tim tersebut khusus menangani pembebasan lahan di sekitar Bandara Ngloram. Mereka adalah tim langsung dari Kanwil BPN Jateng. Karena saat ini, tim BPN Blora sedang menangani pembebasan lahan untuk proyek double track rel kereta api yang hingga saat ini prosesnya belum selesai.
“Tujuannya agar data tidak campur dengan pembebasan lahan double track sehingga masing-masing bisa fokus,” katanya.
Pembebasan lahan seluas 60 ha ini bukan hanya mencakup tanah milik warga Ngloram, namun hingga ke Desa Klagen, Kecamatan Kedungtuban. Banyaknya lahan yang dibutuhkan itu karena akan adanya penambahan panjang landasan pacu pesawat (runway) menjadi 2200 meter dari sebelumnya sepanjang 900 meter.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Blora, Slamet Pamudji mengatakan, Bandara Ngloram akan dikembangkan menjadi Bandara Khusus. Pembangunan ini akan dilakukan PT.Pertamina sebagai calon investor pelaksana pembangunan bandara. Sedangkan operator bandara akan diserahkan kepada Pelita Air Service.
“Jika pembangunan lancar diharapkan bandara sudah bisa beroperasi tahun 2015 mendatang,” tegas Slamet.(rs-infoBlora | kontributor : ali-suarabanyuurip)
0 komentar:
Posting Komentar