Terkait Dana Aspirasi DPRD, Bupati Nyatakan Bahwa Blora Masih Butuh Dana Banyak

Bupati Djoko Nugroho

BLORA. Kalangan DPRD Blora meminta minta dana aspirasi hampir Rp 1 miliar per orang. Adapun saat ini, jumlah anggota dewan sebanyak 45 orang. Sehingga, jika rata-rata mendapat bagian yang sama, maka jumlahnya mencapai Rp 45 miliar.

Dana aspirasi tersebut, menurut sejumlah anggota dewan bukan untuk pribadi, tapi dialokasikan pada sejumlah kegiatan pembangunan kelompok masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing dewan. Misalnya, bantuan pemberdayaan ekonomi masyarakat, program bedah rumah, bantuan usaha peternakan dan perikanan, bantuan pembangunan sarana ibadah, dan pembangunan jalan.

Namun, permintaan akan dana aspirasi sebesar Rp 45 miliar itu, tak mungkin direalisasikan. Bupati Djoko Nugroho menegaskan, pihaknya tidak mungkin memenuhi semua keinginan anggota dewan tersebut.

”Saat ini, Blora membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak. Jadi, sangat tidak mungkin jika kami mengalokasikan dana sebesar itu untuk anggota dewan,” tegas Bupati.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Blora Abdullah Aminudin menilai bupati terlalu pelit dengan dewan. ”Kalau mau diskusi dan bicara baik-baik, semua pasti akan selesai,” ujarnya.

Terkait dengan dana aspirasi itu, tambah Aminudin, para anggota DPRD banyak menerima saran dan keinginan dari masyarakat. Aspirasi itu, coba direalisasikan para wakil rakyat dengan terjun langsung dan memberikan bantuan permodalan.

Aminudin meyakini bahwa semua anggota DPRD juga memiliki keinginan yang sama terkait pembangunan jalan dan jembatan itu. Karena itu nantinya sebagian dana aspirasi DPRD juga akan diperuntukkan untuk program pembangunan jalan terutama di wilayah pemukiman warga.

"Sebenarnya tidak ada dana aspirasi itu. APBD Blora itu adalah aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada DPRD maupun Pemkab untuk ditindaklanjuti. Tindak lanjut tersebut diantaranya dituangkan dalam APBD," ujarnya.

Dia lantas menuturkan, anggaran pembangunan jalan tahun ini dialokasikan mencapai lebih dari Rp 270 miliar. Angka tersebut dirasa cukup untuk memperbaiki kerusakan jalan poros kecamatan dan antar desa," pungkasnya. (rs-infoblora)