Ratusan tenaga honorer naik bus bergantian di depan Pendopo Kabupaten Blora untuk berangkat ke Jakarta melakukan demo. |
Dibawah koordinator
PGRI Jawa Tengah, rombongan honorer K-2 dari Blora semalam berkumpul dan
berjumpa dengan rombongan lain se Jateng di Brebes sebelum bersama-sama berangkat ke Jakarta.
Sebelumnya, Senin siang kemarin rombongan dilepas oleh Plt Sekda Blora Sutijno
Slamet dari Pendopo Kabupaten.
Tamto, ketua forum tenaga
honorer K-2 Kabupaten Blora menjelaskan
bahwa tujuan digelarnya aksi ini adalah untuk menuntut janji pengangkatan PNS
yang dahulu pernah dijanjikan Menteri PAN-RB Yuddiy Chrisnandi. Mereka bersama
semua tenaga honorer se Indonesia akan menduduki kantor Kemenpan-RB dan menemui
Presiden Jokowi.
Para tenaga honorer menunggu bus untuk berangkat ke Jakarta, kemarin. |
Ia menambahkan, di Blora sendiri gaji para honorer sangat tidak
manusiawi. Bahkan masih dijumpai ada honorer yang mendapatkan gaji hanya Rp
50.000 per bulan hingga maksimal Rp 300.000. “Keadaan seperti ini sangat
menyakitkan, kami bahkan merasa lebih rendah dari buruh yang digaji sesuai UMR
kabupaten/kota. Padahal secara umum honorer K-2 telah mengabdi lama sebagai
guru dan pelayan masyarakat. PNS harga mati bagi kami, lebih baik mati didepan
Menpan-RB daripada mati jadi honorer selamanya,” tegas Tamto, kemarin.
Pihaknya menceritakan tuntutan itu sebelumnya telah dilakukan
koordinasi dengan panitia kerja (panja) apartur komisi II DPR RI. Saran dari
komisi II DPR RI itu honorer K2 yang diangkat itu hanya dilakukan tes secara
administrasi. Hal itu, untuk mengantisipasi adanya honorer K2 bodong hingga adanya
honorer yang telah keluar dari pekerjaannya.
Sementara
itu, Plt Sekda Sutikno Slamet saat melepas rombongan honorer K-2 kemarin mengatakan
pihaknya mendukung perjuangan honorer yang berangkat ke Jakarta. “Semoga usaha
mereka bisa terlaksana dan kami harap para honorer tetap bisa menjaga nama
baik,” ujarnya. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar