Home » , » Acara Bupati Menyapa, Ihwan Gelorakan Gerakan Air Untuk Kemakmuran Blora

Acara Bupati Menyapa, Ihwan Gelorakan Gerakan Air Untuk Kemakmuran Blora

infoblora.id on 7 Sep 2015 | 10.00

Acara "Bupati Menyapa" bersama PJ.Bupati Blora Ihwan Sudrajat di studio LPPL Gagak Rimang 105'9 FM.
BLORA. Setelah sepekan menjadi Penjabat (Pj) Bupati Blora sejak 1 September 2015 lalu, Ihwan Sudrajat langsung gerak cepat dalam menjalankan tangkup kepemimpinan di Kabupaten Blora. Salah satunya intens untuk menjalin dialog dan sosialisasi program pemerintahan kepada masyarakat melalui media elektronik yakni radio.

Seperti yang dilakukan pada Senin (7/9) pagi pukul 08.00 WIB di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Gagak Rimang 105’9 FM, Ihwan Sudrajat menggelar program “Bupati Menyapa” yang berisi sosialisasi dan dialog interaktif secara langsung dengan masyarakat. Acara yang dikoneksikan dengan beberapa radio swasta seperti XFM Blora, Gloria FM, Rasta FM dan Raka FM Cepu ini juga disiarkan live streaming di www.blorakab.go.id dan www.infoblora.com. Dimana tema dialog interaktif pertama kali mengangkat tema air, yang berkaitan erat dengan kekeringan di Kabupaten Blora.

Wilayah ujung timur Jawa Tengah yang sedang dilanda kekeringan ini menuntut Ihwan untuk segera memecahkan masalah kelangkaan air. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, sampai awal September ini sudah ada 158 desa yang mengajukan bantuan air bersih karena kemarau panjang.

Menyikapi hal tersebut, saat mengikuti acara “Bupati Menyapa”, Pj.Bupati Ihwan Sudrajat mengungkapkan bahwa dirinya saat ini sedang fokus mengatasi kekeringan di Blora. “Saat ini kemakmuran Blora tergantung pada air. Jika air di Blora tercukupi, saya yakin Blora bisa lebih maju. Perlu digelorakan gerakan air untuk kemakmuran Blora,” jelas Ihwan.

“Seperti saat terjadi kekeringan seperti ini, semaksimal mungkin kita atasi jangan sampai rakyat menjerit. Begitu ada laporan kekeringan, saya minta BPBD langsung terjun memberikan bantuan air. Saya salut dengan BPBD Blora, karena selalu sigap memberikan bantuan air ke desa-desa setiap hari sekitar 15-25 truk tanki disalurkan,” lanjut Ihwan.

Sementara itu melalui saluran telepon, Ningsih salah satu warga Jiken menanyakan kelanjutan pengelolaan dan pemanfaatan embung untuk mengatasi kekeringan kepada Pj.Bupati. “Contoh Embung Watu Lumbung di Jiken masih belum bisa maksimal untuk mengatasi kekeringan di wilayah sekitar, bahkan saluran kanal untuk pengairannya juga rusak. Bagaimana langkah Bapak untuk bisa memaksimalkan keberadaan embung guna mengatasi kekeringan di Blora?” tanya Ningsih.

Mendengar pertanyaan tersebut, Pj.Bupati yang didampingi Kepala BPBD dan Asistem Pemerintahan itu mengungkapkan bahwa pihaknya akan mendata semua embung yang ada di Kabupaten Blora guna mengidentifikasi kondisi dan jumlah embung. “Kita akan data, harus diketahui status embung itu dalam kondisi baik atau rusak. Kemudian kita hitung berapa kebutuhan embung untuk Kabupaten Blora serta merencanakan sistem pengelolaan embung yang baik, yakni meliputi pemeliharaan dan cara pemanfaatan embung,” kata Ihwan.

“Saya ambil contoh embung di Karangjati. Selain untuk irigasi, di embung ini sudah banyak dimanfaatkan warga untuk memancing. Semakin banyak orang yang beraktifitas di sekitar embung maka semakin banyak pihak yang secara tidak langsung ikut mengawasi keadaan dan fungsi embung. Otomatis jika terjadi kerusakan maka segera ada laporan dari masyarakat, kemudian pemerintah akan segera turun tangan sehingga fungsi embung akan tetap bisa dirasakan para petani serta warga sekitar,” tambah Ihwan.

Ihwan juga menjelaskan bahwa embung dibangun untuk menampung air saat musim hujan. Saat hujan tiba, sawah tidak perlu adanya irigasi. Justru luberan air dari sawah tersebut ditampung di embung, dan baru akan dimanfaatkan saat musim kemarau datang. “Air embung itu baru akan dirasakan manfaatnya saat musim kemarau, bukan musim penghujan,” tandas Ihwan.

Selain pemberian bantuan air bersih dan pembangunan embung, pihaknya juga mengusahakan adanya pencarian serta pendataan sumber-sumber air besar yang ada di Kabupaten Blora. Seperti beberapa waktu lalu BPBD Blora telah menemukan sumber air besar di kawasan Gabus Kelurahan Mlangsen yang kini telah dibuatkan tampungan air sederhana.

“Setelah menemukan sumber air besar, kita lihat dan kita gandeng BUMN untuk turut serta membangun sumber air itu agar bisa dimanfaatkan warga. Saya ajak beberapa pimpinan BUMN untuk melihat langsung sumber air yang ada di Gabus. Insya Allah mulai bulan depan sudah mulai dibangun sumber air tersebut. Kita tidak menggunakan dana APBD, namun memanfaatkan dana CSR perusahaan BUMN,” papar Ihwan.

Pencarian dan pendataan sumber-sumber air yang besar ini dinilai sangat penting oleh Ihwan Sudrajat karena bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar. Dia berharap jika masyarakat menjumpai adanya sumber air bersih yang debitnya besar bisa lapor ke pemerintah agar bisa dikelola untuk atasi kekeringan.

Disamping itu, Pemkab Blora sendiri sedang menunggu selesainya proyek pembangunan saluran penyedia air minum (SPAM) yang mengambil bahan baku dari Bengawan Solo untuk memenuhi kebutuhan air bersih di 6 kecamatan mulai Cepu-Sambong-Jiken-Jepon-Bogorejo dan Blora Kota. (rs-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved