Home » , » Ihwan Sudrajat : Retribusi Perlu Dinaikkan Untuk Pembangunan Pasar di Blora

Ihwan Sudrajat : Retribusi Perlu Dinaikkan Untuk Pembangunan Pasar di Blora

infoblora.id on 14 Sep 2015 | 10.30

Pj Bupati Blora Ihwan Sudrajat (dua dari kiri) saat mengikuti "Bupati Menyapa" di LPPL Gagak Rimang
dengan tema Revitalisasi Pasar di Blora.
BLORA. Penjabat (Pj) Bupati Blora, Ihwan Sudrajat menjelaskan bahwa untuk merawat, mengelola dan merevitalisasi pasar tradisional yang ada di Kabupaten Blora membutuhkan dana besar. Sementara pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi pasar di Kabupaten Blora masih sangat rendah.

“Bayangkan dari 15 pasar tradisional yang ada di Kabupaten Blora, tahun ini hanya memberikan PAD dari sektor retribusi sebesar Rp 800 juta. Ini nilai yang sangat kecil dan saya yakin tidak cukup untuk dana perawatan dan perbaikan pasar. Perlu adanya keberanian untuk meningkatkan retribusi pada pedagang,” kata Ihwan, Senin (14/9) dalam acara “Bupati Menyapa” di LPPL Radio Gagak Rimang Blora.

Ia pun menambahkan, bahwasannya saat ini retribusi kebersihan pasar yang dibebankan kepada para pedagang setiap hari hanya Rp 100. Dengan biaya 100 rupiah setiap hari, ia tidak yakin dana itu akan cukup untuk merawat dan memperbaiki pasar jika ada kerusakan. Ini tugas para pengelola pasar untuk bagaimana caranya bisa meningkatkan pendapatan sektor retribusinya.

“Tugasnya pemerintah itu memang membangun pasar. Tapi untuk pengelolaan, kebersihan dan perawatannya diserahkan ke pengelola pasar. Dia harus berani melakukan penertiban, berani menata serta menjalankan manajemen yang bagus,” jelas Ihwan Sudrajat.

“Kalau ingin pasar bisa tertata rapi, bersih, dan nyaman. Ya perlu dinaikkan retribusinya. Toh pedagang tidak akan mengeluh karena beban retribusinya akan dikenakan pada pembeli. Pedagang disini posisinya sebagai produsen, bukan konsumen,” lanjut Pj.Bupati yang pernah menjadi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah ini.

Perlu diketahui anggaran revitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Blora selama dua tahun belakangan ini meningkat tajam dari sebelumnya hanya ada Rp 3 miliar. Tahun ini dapat anggaran sebesar 13 miliar untuk merevitalisasi sejumlah pasar di Blora seperti Pasar Todanan, Pasar Ngawen, Pasar Kunduran, Pasar Jepon dan Pasar Desa Mulyorejo Kecamatan Cepu. Namun dari dana sebesar Rp 13 miliar tersebut, sebagian besar bukan dari APBD Blora 2015, melainkan dana dari pemerintah pusat yakni melalui APBN dan bantuan provinsi (banprov).

“Anggaran pembangunan pasar dari APBD Blora hanya mampu menyediakan dana sebesar 7%-10% dari Rp 13 miliar yang dibutuhkan. Dengan kata lain kemampuan keuangan daerah masih kecil dan mengandalkan dari dana APBN dan provinsi,” tambah Ihwan.

Ia meminta agar Disperindagkop bisa meningkatkan PAD dari sektor pasar tradisional untuk menunjang pembangunan pasar itu sendiri. “Sampai kapan kita terus mengandalkan dana dari pusat dan provinsi untuk membangun pasar di Blora? Kalau bergantung pada pusat dan provinsi terus, kapan majunya Blora? Perlu keberanian dan ketegasan untuk meningkatkan retribusi pasar,” pungkas Ihwan Sudrajat.

Usai mengikuti acara “Bupati Menyapa”, Ihwan Sudrajat langsung bertolak ke Disperindagkop UMKM Kabupaten Blora untuk mendengarkan pemaparan dari 4 bidang yakni bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM. (rs-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved