Penjabat Bupati Blora Ihwan Sudrajat (kanan) didampingi Kepala Bappeda Blora dalam dialog Bupati Menyapa di LPPL Gagak Rimang dengan tema Makna APBD dalam Ekonomi Daerah. |
Dengan didampingi Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Blora, Samgautama
Karnajaya, dan Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan
Informatika (DPPKKI) Blora, Slamet Pamudji, Pj.Bupati menjelaskan beberapa
manfaat penetapan APBD yang tidak mengalami keterlambatan.
“Akan ada banyak manfaat
jika penetapan APBD di Blora ini bisa tepat waktu. Selama 15 tahun ke belakang
Blora dikenal sebagai kabupaten yang selalu terlambat menetapkan APBD sehingga
pembangunannya tersendat karena alokasi waktu untuk mengeksekusi rencana pembangunan
sangat terbatas. Kami akan rubah itu agar APBD bisa tepat waktu,” ungkap
Pj.Bupati Ihwan Sudrajat.
“Jika APBD tepat waktu
maka yang pertama pada awal tahun anggaran, pembangunan bisa segera dimulai. Paling
tidak bulan Februari proyek-proyek bisa mulai dikerjakan dengan alokasi waktu
yang longgar sehingga pengerjaan dan pengawasan bisa berlangsung maksimal,”
lanjut mantan staf ahli Gubernur bidang pemerintahan ini.
Dia menambahkan, selain
pembangunan yang bisa segera dimulai, maka pembagian anggaran pembangunan pun
akan lebih merata. Pencairan anggaran sesuai perencanaan pembangunan tidak
dilakukan tergesa-gesa di akhir tahun karena terlambatnya APBD, namun bisa
dilakukan di tri wulan pertama atau tri wulan kedua.
Disamping itu dalam APBD
jika ada pendapatan asli daerah (PAD) yang tidak mencapai target maka dengan
sesegera mungkin bisa melakukan perubahan anggaran di pertengahan tahun.
Setidaknya bulan Juni sudah bisa memperkirakan mana target yang tidak bisa
dipenuhi sehingga Juli sudah bisa menyusun rencana perubahan APBD tahun
berjalan.
Berdasarkan data yang
dihimpun, APBD Blora saat ini baru Rp 1,8 triliun dimana sekitar 60 persen
tersedot untuk pembiayaan dan belanja pegawai atau gaji PNS. Hanya 30 persen
lebih yang digunakan untuk sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan
lain-lain. Sehingga dengan biaya yang terbatas ini Pj.Bupati meminta SKPD untuk
terus kerja keras memompa PAD sesuai kewenangan wilayah kerjanya.
(tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar