Warga Desa Cabean berorasi di depan Kantor Pemkab Blora, meminta kejelasan proyek perbaikan jalan di desanya serta menuntut agar Plt kepala DPU Blora dicopot. |
Ada sekitar 30 orang warga yang menggunakan armada
truk turun di depan Kantor Pemkab untuk berdemo. Mereka berorasi dengan dikawal
pengamanan dari Polres Blora agar tidak mengganggu arus lalu-lintas di
Jl.Pemuda. Selama 30 menit warga berorasi meminta kejelasan pelaksanaan proyek
yang dananya dianggarkan sebesar Rp 1.149.856.400.
Tidak lama
berselang, beberapa perwakilan pendemo dipersilahkan masuk ke ruang pertemuan
Bupati untuk mengikuti audiensi yang dipimpin langsung oleh Plt Sekda Blora
Sutikno Slamet. Mursam, salah satu koordinator
lapangan yang juga ketua RT 01 RW 02 Desa Cabean mengungkapkan bahwa dirinya
bersama masyarakat setempat tidak ingin uang rakyat dipermainkan dengan
menggunakannya seenaknya saja.
“Kami tidak ingin dana miliaran rupiah ini
berpotensi dikorupsi. Pelaksana proyek saja tidak jelas, alamatnya fiktif
sehingga kami datang meminta kejelasan pemerintah. Kalau bisa copot saja kepala
DPU nya karena kinerjanya tidak bagus,” kata Mursam.
Sekedar diketahui, berdasarkan data yang diperoleh,
bahwa perbaikan Jl.Cabean-Sugihwaras senilai Rp 1.149.856.400
dibawah tanggungjawab DPU Blora tersebut digarap oleh CV.Hasil yang alamatnya
di papan proyek tertulis Dukuh Jeruk no.11 RT 01 RW 02 Desa Cabean. Namun
Mursam, ketua RT wilayah setempat tidak pernah mengetahui adanya CV.Hasil yang
berdiri di wilayahnya.
Mursam menyebutkan,
dugaan CV fiktif ini muncul setelah CV tersebut melakukan pengerjaan pada
pertengahan bulan puasa lalu. Karena alamat yang tertera berada di kawasannya,
ia pun langsung melakukan kroscek. Namun betapa terkejutnya Mursan, alamat yang
ditera tidak ada kantor apapun. Bahkan pemerintah desa juga tak mengetahui
kalau ada kantor CV di daerahnya.
Karena kecurigaan
itu, beberapa kali warga menghentikan pekerjaan proyek. Dropping material
pembangunan jalan pun dihentikan. Ironisnya lagi, pihak kontraktor dan dinas
seperti menutup-nutupi pengerjaan tersebut dari pemerintah desa.
”Pemerintah desa
dan perangkat Desa Cabean sudah mecari informasi dan melakukan konformasi ke
pihak-pihak pelaksana proyek. Tapi dari pihak kontraktor tidak ada etika baik.
Komunikasi juga tak ada. Kami khawatir adanya manipulasi CV tersebut akan berdampak
pada kualitas pembangunan jalan tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt
Sekda Sutikno Slamet yang memimpin audiensi tak bisa mengabulkan begitu saja
permintaan warga Desa Cabean yang berdemo. Plt Sekda berjanji akan mengumpulkan
data dan fakta di lapangan bersama Pj Bupati dengan sidak langsung.
”Kami sudah lakukan
audiensi dengan perwakilan demonstran. Keluhan apa yang mereka rasakan akan
kami sampaikan pada Pj Bupati agar nantinya ditindaklanjuti dengan pihak yang
bersangkutan,” ungkap Plt Sekda Sutikno Slamet.
Usai audiensi pun
warga Desa Cabean membubarkan diri dengan tertib. Mereka menerima langkah yang
akan ditempuh Pemkab. “Kami tunggu sidak Pj.Bupati ke lapangan untuk bisa
mengetahui bagaimana keadaan sebenarnya. Kami tidak mau wilayah kami dijadikan
korban proyek CV fiktif abal-abal dengan mengorbankan anggaran uang rakyat,”
pungkas Mursam. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar