Wana Wisata Migas Kedungpupur di Desa Ledok, Kecamatan Sambong dimatangkan pengelolaannya sebelum dilaunching. (foto: dok-infoblora) |
Bertempat di Balai Desa Ledok, rapat
koordinasi pengelolaan Wana Wisata Migas Kedungpupur. Rapat dipimpin
langsung oleh Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si bersama Adm Perhutani
KPH Cepu, Agus Yulianto, S.Hut. MM; Kepala Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa, Gunadi S.Sos, MM; Anggota Komisi B DPRD Blora,
Siswanto; dan Camat Sambong Retno Kusumowati, S.Sos, M.Si.
Hadir dalam rakor tersebut Kepala
Bagian Tata Pemerintahan Setda Blora, perwakilan Bappeda, Kepala Desa
Ledok, Giyanti, Sambong dan Sambongrejo, lantas pengurus BUMDes
Bersama Desa Ledok, LMDH dan masyarakat setempat.
Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si dalam
sambutannya menginginkan agar pengelolaan Wana Wisata Migas
Kedungpupur yang baru saja selesai dibangun ini nantinya bisa dikemas
menjadi sebuah paket wisata yang terintegrasi dengan daya tarik
wisata lainnya di Kecamatan Sambong dan sekitarnya.
“Pengelolaannya silahkan dibahas
bersama antara LMDH dan BUMDes, bagaimana sistem kelolanya agar bisa
berjalan bersama-sama. Kami ingin nanti Kedungpupur ini bisa dikemas
menjadi paket wisata bersama dengan wisata sumur minyak tuanya, dan
Kampung Samin Sambongrejo nya. Apalagi nanti kalau Loko Tour bisa
sampai Ledok pasti akan lebih menarik,” ucap Wakil Bupati.
![]() |
Rapat koordinasi membahas pengelolaan Wana Wisata Migas Kedungpupur di Balai Desa Ledok, Senin (2/7/2018). (foto: dok-ib) |
“Penataan potensi wisata ini terus
kita dorong agar pertumbuhan ekonomi kita semakin bagus. Apalagi
tidak lama lagi akan ada pembangunan Bandara Ngloram di Kecamatan
Cepu. Sehingga potensi wisata yang ada harus terus digarap agar bisa
meningkatkan kunjungan ke Kabupaten Blora,” lanjut Wakil Bupati.
Adm Perhutani KPH Cepu, Agus Yulianto,
S.Hut. MM selaku pemangku wilayah hutan di Wana Wisata Kedungpupur
mengaku bahwa kali ini Perhutani tidak hanya mengandalkan hasil hutan
saja, namun dituntut agar bisa memaksimalkan potensi wisata yang ada
di kawasan hutan. Sehingga pihaknya sangat mendukung revitalisasi
Wana Wisata Kedungpupur yang ada di Desa Ledok.
“Kami ingin nantinya LMDH dan BUMDes
bisa duduk bersama mengatur sistem pembayaran tiketnya. Jika melihat
daya tarik wisata yang ada di daerah lain, justru para pengunjung
digratiskan masuk tempat wisata. Mereka hanya ditarik dari biaya
parkir dan biaya wahana saja,” ujar Agus Yulianto, S.Hut. MM.
Jadi ketika masuk Kedungpupur,
pengunjung digratiskan. Mereka hanya ditarik uang parkir. Baru ketika
ingin renang atau memancing diminta untuk membeli tiket khusus.
“Kami usahakan agar nantinya tiket
itu bisa jadi satu dengan asuransi sehingga jika terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan bisa terjaminkan,” lanjut Agus Yulianto, S.Hut.
MM.
Camat Sambong, Retno Kusumowati, S.Sos,
M.Si, menyampaikan bahwa pihaknya ingin sebelum launching nanti,
sistem pengelolaan Wana Wisata Migas Kedungpupur ini sudah tersusun
dengan jelas sehingga tidak ada tumpang tindih antara pihak Desa,
BUMDes dan LMDH. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar