BLORA. Sebanyak 16 pasien Covid-19
dari klaster Temboro yang Selasa (16/6/2020) kemarin dijemput keluarga dari
Klinik Bakti Padma Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, akhirnya kini
menjalani isolasi diri secara mandiri di rumahnya.
Menyikapi
hal itu, agar masyarakat tidak resah, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Blora, Lilik Hernanto SKM, M.Kes, pada Selasa (17/6/2020) siang melakukan
klarifikasi di depan awak media.
Plt.
Kepala Dinas Kesehatan sekaligus juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan
Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora ini mengatakan bahwa sebenarnya
pemulangan 16 pasien Covid-19 dari Klinik Bakti Padma pada Senin (16/6/2020)
kemarin didasarkan pada kesepakatan bersama antara tim GTPP dengan keluarga
pasien.
“Upaya
penjemputan ini sebenarnya bukan kali ini saja. Sudah dua kali terjadi. Memang
rasa jenuh itu ada, apalagi sudah sebulan lebih diisolasi namun hasil swabnya
masih tetap positif. Ada yang masuk sejak 4 Mei hingga sekarang. Sehingga
mereka bosan dan ingin pulang,” ucap Lilik Hernanto.
Pihaknya
menyampaikan bahwa ke 16 pasien Covid-19 dari klaster Temboro ini tidak
memiliki gejala klinis, badannya sehat bugar, dalam artian merupakan pasien OTG
(Orang Tanpa Gejala). Sehingga berdasarkan SOP penanganan Covid-19, OTG bisa
atau diperbolehkan melaksanakan isolasi diri secara mandiri di rumah dengan
sejumlah persyaratan ketat.
“Pihak
keluarga sudah bersepakat menandatangani surat pernyataan untuk bersedia
merawat dan melakukan isolasi mandiri di rumah secara ketat agar tidak keluar
kemana mana. Kita dari Dinas Kesehatan juga tidak akan melepas begitu saja,
begitu di rumah, akan terus dikontrol oleh Puskesmas terdekat,” ungkap Lilik
Hernanto.
(baca juga : klik - Belasan Pasien Covid-19 Kluster Temboro Dijemput Paksa Keluarga)
(baca juga : klik - Belasan Pasien Covid-19 Kluster Temboro Dijemput Paksa Keluarga)
Menurut
Lilik Hernanto, pasien Covid-19 yang harus dirawat di rumah sakit atau klinik
itu adalah pasien yang memiliki gejala klinis berat seperti sesak nafas, demam
tinggi serta memiliki penyakit penyerta.
“Meskipun
PDP, jika itu PDP ringan, juga boleh isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan
ketat. Kita tahu dan perlu dicatat, saat ini ada 6 pasien yang sudah sembuh,
empat diantaranya menjalani isolasi diri mandiri di rumahnya. Kita optimis
saja, semoga 16 pasien klaster Temboro ini juga akan sembuh. Semoga dengan
isolasi di rumah psikisnya lebih terkontrol dan fresh sehingga imunitas
tubuhnya membaik untuk melawan virus dalam tubuhnya,” tambah Lilik Hernanto.
Meskipun
begitu, dirinya menekankan bahwa 16 pasien ini merupakan OTG yang masih positif secara laboratorium
berarti masih berisiko untuk menjadi sakit karena di dalam tubuhnya masih ada virus
Covid-19.
(baca juga : klik - Gandeng KOPRA, Pemkab Blora Akan Salurkan Bantuan untuk Perantau)
“Walaupun saat ini tanpa gejala, dan juga masih berisiko untuk menularkan ke orang lain. Untuk itu keluarga dan masyarakat harus tetap waspada tapi tidak boleh takut berlebihan asal protokol kesehatannya tetap dilakukan, seperti jaga jarak, tidak kontak langsung, dan memakai masker, sering cuci tangan, masih tetap aman,” tuturnya.
(baca juga : klik - Gandeng KOPRA, Pemkab Blora Akan Salurkan Bantuan untuk Perantau)
“Walaupun saat ini tanpa gejala, dan juga masih berisiko untuk menularkan ke orang lain. Untuk itu keluarga dan masyarakat harus tetap waspada tapi tidak boleh takut berlebihan asal protokol kesehatannya tetap dilakukan, seperti jaga jarak, tidak kontak langsung, dan memakai masker, sering cuci tangan, masih tetap aman,” tuturnya.
Selama
menjalani isolasi mandiri di rumah, pihaknya memastikan petugas Puskesmas
terdekat akan tetap melakukan pengambilan swab guna mengetahui perkembangan
proses penyembuhan pasien sesuai SOP protokol kesehatan.
“Swab
akan tetap terus dilakukan. Kalau belum dua kali negative swab, belum bisa
dikatakan sembuh secara laboratoris. Kemarin saat pulang juga sudah kita
bawakan vitamin dan obat-obatan,” sambungnya.
(baca juga : klik - Bayi asal Todanan Positif Covid-19, Kasus di Blora Jadi 41)
(baca juga : klik - Bayi asal Todanan Positif Covid-19, Kasus di Blora Jadi 41)
Enambelas
pasien Covid-19 klaster Temboro yang kemarin pulang itu, menurut Lilik Hernanto
berasal dari Kecamatan Kradenan, Kecamatan Jati, Kecamatan Ngawen, Kecamatan
Kunduran dan Kecamatan Todanan.
Sementara
itu, Kabag Humas Polres Blora, AKP Suparlan, mewakili Kapolres Blora selaku
Wakil Ketua GTPP Covid-19 Kabupaten Blora menyatakan bahwa pihaknya akan
mengerahkan Bhabinkamtibmas bersama dengan Babinsa untuk ikut mengawasi
jalannya isolasi mandiri 16 pasien tersebut. (dmz-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar