INFOBLORA.ID - Penjualan daging sapi di Pasar Sido Makmur menurun drastis imbas wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Pembeli daging sapi menjadi sepi dan merasa
was-was. Akibatnya, omset pedagang daging menurun 50 persen.
Ahmad Choirudin, salah satu pedagang daging di
Pasar Sido Makmur mengaku ada pengurangan omset penjualan daging selama
seminggu terakhir.
Namun, sejak mewabahnya PMK di Blora itu
pembeli daging menjadi sepi dan was-was.
Dikatakannya, untuk omset jualan daging dan
pembelinya berkurang banyak, ada sekitar 50 persen. Ditambah, pembeli juga pada
ketakutan untuk beli daging sapi sejak ada virus wabah PMK.
Menurut dia, kondisi PMK saat ini membuat
kondisi pasar khusus los daging menjadi sepi. Ia harus memotong dua atau tiga
ekor sapi.
Namun, dalam seminggu terakhir, Ahmad mengaku
hanya memotong satu ekor saja.
Yang biasanya terjual 100 kilogram per hari,
sekarang hanya terjual 30 sampai 40 kilogram saja. Pedagang daging yang
biasanya habis dan tutup jam 8 pagi, kini jam 9 pagi saja ada yang masih
separuh lebih belum terjual.
Ahmad mengatakan, pedagang khususnya los
daging itu sudah banyak yang mengeluh sepi akibat wabah PMK masih tinggi.
Menurutnya, wabah PMK akan mereda dalam kurun
waktu satu bulan.
Ia berharap
DP4 Blora agar bisa menangani wabah PMK. Ditambah, pembeli tidak perlu
takut membeli daging di pasar, karena sudah ada pemeriksaan dari petugas
kesehatan.
Ia menambahkan, untuk harga daging sapi itu
masih stabil. Untuk daging bagus itu Rp 130 per kilogram dan untuk daging biasa
yang dibuat masak asem-asem itu Rp 120 ribu per kilogram.
Intinya sekarang harus jaga kualitas daging
sapi dan meyakinkan para pembeli bahwa tidak menyembelih sapi yang terkena PMK.
Salah satu pembeli daging sapi, Martingah
mengaku was-was dengan adanya wabah PMK yang terjadi pada hewan ternak sapi.
Namun, ia tak takut selagi mengolah daging dengan benar itu kemungkinan besar
virus yang ada di daging bisa mati.
0 komentar:
Posting Komentar