INFOBLORA.ID - Lima dari sembilan korban insiden lift crane putus yang terjadi pada proyek pembangunan gedung RS PKU Muhammadiyah Blora telah pulang ke rumah usai operasi. Kelima korban tersebut masih mendapatkan upah harian penuh dari panitia pembangunan gedung RS PKU Muhammadiyah.
’’Jadi yang meninggal tetap diberi upah per minggu 50 persen upah harian dan yang sakit 100 persen dari upah harian sampai pekerjaan pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora selesai,” ujar Sugiyanto, Ketua Panitia Pembangunan Gedung RS PKU Muhammadiyah Blora, Selasa (18/2).
Menurut Sugiyanto, masih ada empat korban yang masih dirawat intensif di RS Ortopedi Soeharso Solo dan tiga korban dirujuk ke RSUD Moewardi Solo.
Sebelumnya, insiden tragis di lokasi proyek pembangunan gedung RS PKU Muhammadiyah Blora pada 8 Februari tersebut menyebabkan empat orang pekerja tewas dan sembilan orang pekerja mengalami luka patah tulang.
Bupati Blora Arief Rohman menyatakan rasa prihatin yang mendalam atas insiden tersebut dan memberikan belasungkawa kepada keluarga korban yang meninggal. ’’Kami turut prihatin atas insiden yang terjadi. Pihak PKU Muhammadiyah akan bertanggung jawab penuh,” ungkapnya.
Direktur RS PKU Muhammadiyah Blora Tegar Muhammad Wijaya, menambahkan bahwa pihaknya akan bertanggung jawab penuh atas perawatan dan pemulihan para korban. ’’Mereka kan bekerja di sini, tentunya kami akan bertanggung jawab atas insiden ini,” ucapnya.
Para korban yang dirawat mendapatkan bantuan sosial dari instansi terkait, termasuk dinas sosial, Baznas. dan instansi terkait lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar